Kamis, 10 Februari 2011

7

7
 

entah apa kesalahan yang sudah aku perbuat. ketika fitnah itu datang tiba-tiba. tuduhan atas tindakan yang TIDAK pernah aku lakukan sama sekali. itu terjadi sesaat setelah aku bertemu dengan orang yang sudah aku tunggu-tunggu seumur hidupku.
22 tahun.
orang yang sangat aku inginkan. yang seperti itu. aku pikir kebahagian itu akan utuh tapi tak lama berselang.  mungkin hanya 3 menit aku merakan senyuman.

aku marah.
aku menjadi tertuduh.
aku terpuruk.
dan berkesan aku bersalah.
padahal aku tak pernah tau masalah itu sama sekali. 

orang yang mengatas namakan namaku untuk kepuasan dan kepentingannya. aku serasa ditampar setelah tersenyum. aku serasa di sentil oleh Tuhan. padahal aku sedang memperbaiki diri di tempat kerjaku yang baru. aku tak mau ada dosa dan kecacatan. tapi kenapa begini??

tekanan terus menerus terjadi. sementara tanggung jawabku bekerja tetap harus berjalan. aku buntu dan bingung. 

aku hanya bisa menyerahan semuanya kepada Tuhan. aku pasrah saja. aku berdo'a mencari jawaban. tanpa sadar aku menyadari bahwa Tuhan sedang berbicara denganku dan Dia memintaku untuk Ikhlas dan sabar.
seperti yang kubilang tadi, aku anggap ini sentilan-Nya. aku terlalu lupa dan mungkin terlalu banyak bicara. dengan masalah ini , Dia memintaku untuk diam dan tidak banyak bicara. cukup berdo'a dan selesaikan masalahnya satu persatu. 

tanpa ayah , keluarga, dan sahabat-sahabat terbaiku aku tak mungkin bisa melalui cobaan yang begitu besar ini. bagiku ini cobaan terberat sepanjang hidup. setelah Ibu meninggal 14 tahun lalu. 

sekarang yang kulakukan hanya berdo'a dan berusaha menyelesaikan masalahnya. aku mau orang yang telah mefitnah aku tertangkap dan diberi ganjaran yang setimpal dengan apa yang telah ia lakukan. aku tak mau dendam. tapi aku mau dia belajar untuk lebih jujur. 


sesungguhnya.. aku hanya berharap ini mimpi buruk saja. aku berharap seseorang datang menamparku untuk bangun dari kepahitan ini. tapi ini kenyataan yang harus dihadapi. meski aku lelah. aku harus bertahan dan melawan untuk kebenaran. karna aku percaya. kebenaran itu masih ada.




*surat untuk yang memfitnahku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar