Jumat, 02 November 2012

65 - drama

65
drama


sederhana itu bukan pencitraan 
tapi ketulusan

untuk apa aku berkomentar 
jika memahami itu berlian 

aku jauh lebih melihat dibanding dulu
yang terlalu banyak berbicara
aku mencoba memahami dengan baik
bukan dengan napsu

bahwa mengeluh kadang membuat kita tidak terlihat bersyukur
apa salahnya bersyukur jika sedang diuji
toh itu membuat kita baja
dan mampu menjadi fondasi batin 

karena salah jika masih bisa melihat,
berbicara, bernafas, berjalan, tersenyum bahkan menangis 
tapi masih mengeluh

ini maksud Tuhan
ini drama-Nya
kita semua pemainnya
bahwa hidup dihiasi dengan cerita dan kisah 
semua sudah ada ceritanya
tidak perlu panik
semua sudah ada waktunya
waktu kita lahir, tumbuh, tersenyum, tertawa, menangis, jatuh cinta, putus asa, berusaha,
bahkan mati. 


Senin, 22 Oktober 2012

64 - maya


64
maya 

melebihi ribuan kilometer 
melebihi laut lepas dan apapun itu 
aku mampu merasakan kekuatan itu 
kekuatan kasihmu yang begitu lembut 
nyata 
bahkan tidak seperti skype 
aku menatapmu dengan handuk 
seolah olah kamu baru mandi 
kamu tersenyum seperti menyentuh bibirku 
tidak seperti lcd
kamu itu maya yang nyata 
kamu yang pertama
kamu jelas mengasihiku dengan sayang 
kamu menyentuh hati yang lama sudah rindu
kamu seperti hadiah yang bersyarat
tapi cukup indah
juga cukup membuatku merasakan lebih dari onani 

aku mohon pada tuhan 
juga takdir 
dengan segala rencana dan kuasanya 
aku ingin bersamanya suatu hari
semoga mereka bisa merasakannya juga 
bahwa mereka mengijinkan kita tertawa nyata. 





Rabu, 03 Oktober 2012

63 - nt

63
nt


aku tidak tahu rasanya tampan 
atau cukup dengan terlihat menarik
aku tak merasa buruk tapi aku nyaman dengan aku.

aku makan dengan apa yang aku kerjakan
aku bekerja dengan apa yang aku mampu 
sanubari dengan apa yang aku lihat

**
jika saja mencintai itu berarti memuja penuh siapa pribadiku 
tanpa perlu melihat seberapa menarik rupaku atau seberapa panjang penisku

bisa saja aku juara
...



Minggu, 09 September 2012

62 - 444 hari yang lalu

62
444 hari yang lalu


kamu tidak kembali
kita hanya bertemu
sejak 444 hari yang lalu

salam hangat dan begitu bersikap
senyum manis melebihi sirup
dulu kamu manusia terindah 
saat ini juga masih indah
meski lebih diam 
lebih kaku
lebih lebar dan cukup padat 
tapi masih manis 
masih mempesona 
masih putih

sekali lagi 
kamu tidak kembali
kita hanya bertemu 
itu saja


Minggu, 02 September 2012

61 - Rindu Januari

61
Rindu Januari

suara kembang api 
awal tahun 
pergantian tahun 
semua orang bersorak meneriakan 'selamat tahun baru'
tapi aku hanya mengucapkan 'selamat ulang tahun' 

sekarang
aku ini kuman bagimu 
tapi kamu masih malaikat bagiku
meski kamu memiliki dosa

aku menanti jabat tangan yang kamu janjikan 
karena kamu yang memiliki dosa 
meski sudah tak mungkin aku meminta hatimu 

aku rindu wajah sempurna 
tubuh termanis 
dan senyuman terindah 

aku ini lemah 
kamu itu angkuh 
aku telah kalah 
kamu masih kukuh 
aku tidak lelah 
kamu mungkin tidak akan luluh 

aku rindu roller coaster tempat kamu berteriak
aku rindu jahe susu yang kamu teguk
aku rindu mengucapkan selamat ulang tahun 
pada 1 januari. 









Minggu, 12 Agustus 2012

60 - Pop

60 
Pop


aku ini pop
meski tidak populer
aku berusaha untuk tidak jazz
yang terlalu idealis dan hanya disukai oleh kalangan yang mengerti

aku ini pop
meski tidak populer
aku berusaha untuk tidak rock atau punk
yang terlalu angkuh dan kuat
yang begitu banyak teriakan untuk mencari perhatian 
yang mati-matian mengeluarkan tenaga untuk kepuasan diri

aku ini pop
meski tidak populer
aku berusaha untuk tidak classic
yang lembut dan mendayu-dayu
yang begitu sendu dan melankolis

aku ini pop
meski tidak populer
bukan berarti tidak ekslusif, tidak berusaha keras, dan tidak bisa melow.
aku hanya berusaha merata
agar semuanya menyukaiku
tidak dosa bukan???


Jumat, 10 Agustus 2012

59 - melankolis


59 
melankolis

terkadang aku ingin didengar sebagai bisu
terkadang aku ingin dilihat sebagai buta
bahwa aku ini tenang
bahwa aku ini tidak banyak bergerak atau berbicara

padahal disekeliling sudah sepi
bahkan tidak ada yang menyentuh sama sekali

rasanya melankolis




Minggu, 17 Juni 2012

58 - you damn right!


58
you damn right

kamu menutup mata juga hati
tentang aku yang memuja
tentang hasrat yang ingin mencumbu manja

aku nikmati setiap senyuman yang terpancar
tatapan beku yang sangat dingin 
melebihi freezer 

kamu kecil 
tapi memakan banyak tempat di dalam hati 
kamu angkuh 
tapi begitu lihai membuat luluh 

saat ini
kamu hanya memberiku kesempatan dalam mimpi
yang lainya tidak

ya
kamu benar sekali
seharusnya rasa itu kebohongan


Selasa, 05 Juni 2012

57 - (ingkar) janji

57
(ingkar) janji


beberapa hari terakhir ini rasanya aku sangat ingin berairmata
bukan patah hati 
aku juga tak kecewa dengan siapa-siapa
hanya lelah dengan janji yang aku ucap untuk diriku sendiri
aku tak bisa menggenggamnya
malah membuat segala keburukan kembali
jiwaku tidak pernah memberi diriku kesempatan untuk baik
begitu juga pikiranku
aku mati-matian mengulang kata positif tapi tidak dicerna

tadi sore aku berpikir tentang cita-cita
masa depan
ya memotivasi aku untuk lebih baik dan tidak berpikir buruk
memperbaiki diri tentu saja 

tapi bagaimana jika besok mati?
kadang kematian bukan hal besar 
seperti cerita kecil untuk mengakhiri nafas 
tidak butuh proses yang rumit
bisa saja tak terduga

lalu aku sekarang harus berjanji lagi pada tuhan agar segalanya menjadi lebih kemudian?
aku tidak tahu
aku tak berani
aku takut
aku takut dengan janji yang ku ucap sendiri kemudian aku langgar
aku hanya mau lebih baik
dalam segala hal 
aku tak bisa pastikan
aku hanya mau lebih baik
dalam tertawa, bernafas, mencinta ataupun menangis





Selasa, 01 Mei 2012

56 - pause

56
pause

semuanya mendadak berhenti
aku susah bernafas
sesak.
seperti diluar angkasa
bedanya aku tak melayang

memang sudah pesimis
meski otak selalu men-sugest untuk optimis
dari kode saja seharusnya aku mengakhiri.
tapi dari caranya menyentuhku, aku memilih melanjutkan

padahal percuma 
buang waktu.
tapi aku suka. 

pause

semuanya mendadak berhenti
seperti ada tombol format memori
semuanya hilang
tak berarti 

aku mau itu adil
semoga kamu bersedih




Kamis, 26 April 2012

55 - untuk orang yang disebelahku

55
untuk orang yang disebelahku

semacam berbahaya karena berkawat 
tapi tak mencekram
hanya sedikit menggigit
aku balas saja, meski lebih halus

aku tak menganggap ini tercela
karena aku bukan mencuri harta
tapi hatinya.

aku tak mencabuli
karena hanya berusaha menyentuh hatinya

matanya tertutup
lemah dan tenang
beristirahat karena besok akan berutinitas
ya, memang seharusnya dia tidur
*kecupan kening*

sebelumnya dia malu
padahal dia berpakaian
masih tertutup
padahal aku hanya ingin gambarnya
bukan kelaminnya



untuk orang disebelahku
selamat tidur

Kamis, 19 April 2012

54 - sebenarnya aku masih perawan

sebenarnya aku punya prinsip
sebenarnya aku punya batas ketika menggila
sebenarnya bukan salah dia.
tapi salah keadaan, waktu, dan perasaan.

seperti confuse. 

aku berkeputusan
aku melanggar prisip bahkan batas.
aku lepaskan saja semuanya
pada orang yang sangat tidak pasti.
bahkan tidak punya hati. 
hanya punya kelamin.



*bukan tentang linggar handy. tapi jiwa yang lain.


Jumat, 06 April 2012

53 - kumpulan foto



53
kumpulan foto


egoku meredam ketika melihat kumpulan foto itu.
bukan album pribadiku.
foto yang dipajang penuh kebanggaan.
dalam figura.
tentang perjuanganya menggapai apa yang dia inginkan 
tentang perjuanganya untuk membesarkan aku dan keluarganya
tentang impianya untuk memberikan kebahagiaan dengan apa yang dia suka dan yakini

seharusnya aku bukan bersikap buruk padanya dengan keadaan seperti ini
dengan apa yang sudah dia capai hingga saat ini 
seharusnya aku bangga
dan menjadikan motifasi 
agar aku dapat mengejar apa yang aku sukai 
seperti dia. 


daddy's motivation 









Rabu, 04 April 2012

52 - ....

52
....

bahkan aku takut untuk bermimpi
takut untuk menginginkan sesuatu
aku sudah tau akan menjadi seperti apa
hampir semua kekecewaan dan isapan jempol saja

para bangsat itu tidak pernah melihat
tidak memahami
bahwa menghargai itu satu-satunya yang aku butuhkan untuk meraih mimpi
seperti motivasi saja

akan sulit sepertinya.
atau mungkin sudah berakhir. 


Selasa, 20 Maret 2012

51 - Lupa

51
Lupa

katanya aku gampang melupakan.
padahal tidak.

aku punya definisi sendiri tentang itu
aku tak setuju jika menyebutnya melupakan
lebih suka aku sebut menahan, mengalihkan, atau pura-pura
karena biar bagaimanapun kenangan itu ada.

memang tidak hadir ketika sedang ramai
tapi saat sepi. 
saat tak ada siapa siapa,
hanya aku dan arwahku. 
yang terus melayang dalam pikiran rindu.
bahkan untuk sebuah senyuman kecil.
apalagi untuk sentuhan dari bibir. 

"alihkan saja " bisiku untuk diriku sendiri. 
"pura-pura saja sudah lupa" lagi.

Selasa, 13 Maret 2012

50 - aku bukan gajah

50
aku bukan gajah


bedanya memang kamu punya akses untuk terlihat hebat
entah itu dari bicara dan bersikap
aku yang kebanyakan orang menyangka benci padahal mengagumi 
bukan dengan kata-kata yang memuji memang
tapi itu memang caraku mengagumi

ah bosan bicara terima aku apadanya
karna itu seperti omong kosong
terlalu plastik dan abu

jika kamu tau, whatever itu lebih dari gorgeous
pasti kamu akan merasa bebas tanpa tuntutan
bahkan tak perlu lelah untuk membuka telinga lebar-lebar
karna kamu bukan gajah.

kembali saja pada hatimu 


Minggu, 04 Maret 2012

49 - kemudian

49
kemudian


kesalahan terbesaar adalah ketika orang itu memberikan kebaikan dan sesuatu yang begitu manis
kemudian aku salah mengartikan
kemudian aku berharap
kemudian aku menunggu
kemudian aku menyangkut pautkan segalanya agar menjadi manis
kemudian aku terlalu percaya diri
kemudian aku menunggu lagi
kemudian mungkin dia merasa
kemudian mungkin dia pura-pura tidak tahu
kemudian mungkin dia mengingkari 
kemudian mungkin dia membisu
kemudian mungkin dia tidak mau tahu

fatal
rasanya seperti dinaikan kemudian dibanting ke lantai

bukan salahnya memang
jelas salahku




*I love you more than all that's on the planet, Like a lady tied to her manners, I'm tied up to this feeling*

Senin, 27 Februari 2012

48 - kamu

48
kamu

seperti bohong dan berusaha menghindari
seperti acuh dan pura-pura basa basi
mengingkari bahwa aku memperhatikanmu
meski dengan maki

bukan berarti aku tak ingin romantis
tapi aku terlalu takut untuk berkata manis
terlalu banyak 'suara' jika ku melakukan itu
mungkin kamu akan berpikir dosa

aku tak cukup berani
tidak juga lantang seperti biasanya saat menghadapimu
terdengar basi jika berkata 'aku cukup bahagia walaupun hanya sebuah senyuman'
tapi nyatanya (y)

kamu biasanya hanya diam
kemudian kembali dengan sedikit canda 
lalu mencela 
aku tak mengerti 
itu sebuah pertanda (meski hampir 99% aku mengharapkan itu)
atau tidak lebih dari biasa. 

sempat membuat aku begitu yakin dan kuat 
saat terakhir kita bertemu kemudian berpisah
bahwa kamu yang disebut cinta
kamu yang disebut kebaikan, ketulusan
atau apapun namanya yang berasal dari perasaan
bahkan aku sempat ber-air mata

kamu mengingatkan aku akan 'violet' 
kamu bukan hitam 
tapi tak sesuci putih 
hatiku tak biru
bahkan cenderung ungu
...




Minggu, 12 Februari 2012

47 - Definisi

47
Definisi

banyak yang berlomba-lomba untuk mengeluarkan argumen 
definisi pribadi
atau apalah itu. 
maksudnya ingin terlihat lebih pintar atau cerdas. 
entahlah apapun itu.
hanya penilaianku.

karena pintar atau cerdas itu hanyalah sebuah konsisten pada diri sendiri.
aku bisa saja bilang bodoh pada orang yang perkataannya tidak sesuai dengan perbuatanya. 
mirip munafik. 
ketika berbicara bla bla bla yang terkesan positif.
tapi tindakannya minus. 
harusnya itu yang jadi kemaluan terbesar. 
bukan penis atau payudara.
*tertawa kecil* 
cukup menggelitik. 
yang harus kulakukan bukan menanggapi si muafik. 
tapi pura-pura buta dan tuli saja. 


sekali lagi.
hanya penilaianku. 



Jumat, 10 Februari 2012

46 - tak sama

46
tak sama


jika sombong itu membanggakan apa yang dimiliki.
lain hal dengan membatasi diri yang cenderung diam.

jika diam itu terkesan tak peduli.
padahal aku memperhatikan.

banyak yang tersenyum tapi hanya topeng.
padahal sedang membenci.

ketika berdo'a untuk ibu aku menangis.
tapi aku bahagia karena telah melimpahinya kebaikan (semoga).

marah itu bukan apa-apa. sama seperti kesal.
lain hal dengan kecewa.
mungkin akan sulit dihilangkan rasanya.

aku rasa kamu cukup mengerti.
bagaimana bersikap. 
sangat klasik dan mudah dimengerti. 



jika tidak mau atau tidak bisa.
rasakan saja. 

biar aku yang mengerti.
terlanjur mengerti lebih tepatnya.
karena aku menyayangimu seperti bernafas.
seperti rutinitas. 

Rabu, 01 Februari 2012

45 - mama

31 Januari 1997. Itu lebaran hari kedua. Biasanya mama, aku, dan adiku pergi ke tempat kakek dan nenekku (aku menyebutnya mbah kakung dan mbah putri) di jakarta. Berlibur sekalian silaturahmi dengan keluarga. Papa tidak ikut karna harus bekerja dan menjaga rumah di bogor. Biasanya papa hanya mengantar. Mbah kakung sangat disiplin. Dia pensiunan militer. Kami (cucu-cucunya) diwajibkan disiplin juga jika sedang berlibur disana. Seperti tidur siang ataupun tidak boleh jajan sembarangan peraturanya. Hari itu sabtu. Seperti biasa saat siang kami semua diwajibkan tidur. Tapi mama justru berusaha membangkang. Dan berniat mengajak aku dan adiku jalan-jalan. Aku dan adiku sedikit takut, kalau mbah kakung tahu. Tapi mama bersikeras ingin mengajaku jalan. Akhirnya kami pergi dan memutuskan ikut ajakan mama. Kami berpikir apa salahnya jalan-jalan disiang hari dengan orang tua. Mencoba beberapa permainan di pusat belanja. Membeli beberapa kebutuhan sekolah. Mama juga mampir ke toko kosmetik untuk membeli lipstik 2 warna. Emas dan merah.
Benar saja. Mbah kakung tahu. Kami semua dimarahi habis-habisan. Terutama mama, yang katanya malah tidak mengajarkan kedisiplinan. Ingin marah rasanya. Tapi ternyata alasanya bukan hanya itu. Mbah kakung terlalu khawatir akan kesehatan mama yang memang sedang menurun. Oh iya aku lupa. aku juga setuju kalau alasanya itu. 3 bulan sebelumnya mama memang di vonis jantung oleh dokter. Menurun dan semakin menurun kondisinya. Seharusnya mama di rawat jalan di sebuah klinik. Tapi mama menolak dengan alasan aku dan adikku tak ada yang mengurus. Ya aku memahami alasan mbah kakung marah kalau karena hal itu.
1 Februari 1997. Mama masih terus kena marah mbah kakung. Mbah putri terus-terus bilang sabar. Hari itu kami hanya berkumpul dikamar. Mengikuti peraturan dan tidur siang. Televisi tetap menyala siang itu. Adiku sudah tidur hanya aku dan mama. Aku sedang berusaha tidur, mama sedang melamun saja. Sambil mencoba lipstik 2 warna yang baru ia beli.
2 Februari 1997. Keadaan membaik, mbah kakung sudah mulai biasa saja. Tidak ada lagi emosi. Beberapa keluarga datang untuk silaturahmi (karena masih dalam suasa lebaran). Pagi hingga menjelang siang. Jam 2 seperti biasa, mbah kakung dan mbah putri tidur siang sambil mendengarkan wayang kulit diradio. Aku dan adiku tidak bisa tidur tapi hanya menonton televisi di kamar. Mama diam di teras. Sambil berbincang dengan tetangga yang juga teman kecil mama. Kebetulan teras ada di depan kamar aku dan adikku sedang menonton televisi. Mama begitu antusias bercerita tentang masa depan aku dan adikku. Rencana dia akan memasukan aku dan adikku dimana, apa saja bekal yang akan ia berikan untukku nanti, dan masih banyak. Mama berbincang sampai jam 15.30. tetangga yang juga teman kecil mama akhirnya pulang. Mama masuk ke kamar dan memeluk aku dan adikku yang sedang menonton televisi. Terlihat lemas sekali. Mama bilang ingin tidur sebentar. Jam 16.00 mbah kakung dan mbah putri telat bangun. Mereka terdengar bergegas sholat ashar. Mama masih tidur. Tadinya aku ingin membangunkan tapi ya biarkan saja. Semenjak sakit nafasnya terdengar lebih sesak. Juga pada saat tidur. 16.27 kartun tom and jerry mulai. Kartun favorit aku dan adikku. Aku kedapur untuk mengambil minum. Sedikit mengintip kekamar mbah. Ternyata mbah putri sedang sholat dan mbah kakung sepertinya sedang di kamar mandi. Aku kembali ke kamar. Kembali menonton. Kembali tertawa. Tapi tiba-tiba aku dan adikku dikagetkan dengan nafas mama yang mulai aneh ketika tidur. Matanya masih terpejam tapi terlihat sesak. Mama terlihat tenang tapi mengusap dada (meski sesak) aku panik. Adikku panik. Kami berusaha membangunkan mama. Kami panggil “MAMA...!” sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya. Mama masih memegang dada. Masih terengah-engah. Kami masih panik. Tiba-tiba dia berusaha menarik nafas panjang dan kemudian tidak bernafas lagi..........
Aku terdiam. Adikku juga. Kami panggil lagi. Tapi mama malah diam. Dia terlihat tenang. Tapi kami justru menangis. Aku langsung lari kekamar mbah. Mbah putri sedang melipat sajadah. Mbah kakung baru selesai salam di tahiat akhir. Mereka kaget melihat aku masuk sambil menangis. Aku seperti bisu. Mulutmu sulit menjelaskan apa yang terjadi padahal mereka sudah bilang “kenapa mas ling..”. aku berusaha menjelaskan tapi yang keluar hanya kalimat, “MAMAA......” masih menangis. Mereka segera lari kekamar kami. Terlihat Adikku masih memeluk mama sambil menangis. Padahal mama tenang. Mbah putri langsung jatuh pingsan. Aku panik. Bingung harus apa. Begitu juga adikku. Kami hanya bisa menangis melihat mbah kakung berusaha membukakan mata mama. Tapi ternyata sudah kosong. Mbah kakung teriak “panggil bu’de jiman cepat(tetangga)!!” karena hanya kami yang dirumah. Sedang tidak ada siapa-siapa. Aku berlari. Adikku mengikuti dari belakang. Sambil menangis. Aku juga. Aku langsung masuk ke rumah bu’de jiman. Dia bertanya “kenapa mas... kok nangis. Adek kenapa ade... ada apa? “ bu’de jiman terlihat panik. Kemudian memeluk adikku. Aku tak bisa bicara banyak. Aku langsung menariknya untuk kerumah sambil bilang “mama bu’de.. mama.. “ kami semua diam....
Mobil ambulan datang sekitar jam 10 malam. Juga papa. Yang tidak berhenti menangis sejak tiba jam 8 malam. Jenasah mama malam itu juga langsung dibawa ke bogor. Dengan ambulan dan air mata. Hampir semua menangis. Jam 12malam kami tiba di bogor. Papa menyuruhku dan adikku istirat. Tapi tidak bisa. Aku sulit tertidur karena penuh air mata yang masih belum berhenti.
3 Februari 1997. Ciawi. Tanah makam keluarga dari papa. Aku melihat mama beristirahat, berbalutkan kafan, dan ketenangan dalam makam. Beralamatkan nisan.