Senin, 28 Februari 2011

16

16


bergerak, bergerak.
aku harus bergerak!.
meski bukan berlari, tapi aku harus bergerak.
pelan -pelan saja. jangan terburu-buru.
buat semuanya pasti dulu.
cepat ambil keputusan.
berhati-hati.
aku bisa. 
ya.
aku pasti bisa. 
meski kemungkinan itu hanya 0,1%. 

...
 *ah aku sudah malas berpura-pura. biarkan saja orang lain mau bilang apa.
aku ya aku !.




Minggu, 27 Februari 2011

15

 15

 
waktu bangun tidur aku malah pusing memikirkan apa yang akan terjadi di hari selanjutnya.
padahal orang lain biasanya merasa lebih segar dan semangat menghadapi hari baru. 
rasa yang awalnya di dominasi dengan perasaan positif dan optimis. 
tiba-tiba luntur dan mulai pesimis. 
meski bukan 100% pesimis, tapi tetap saja ketakutan akan sesuatu yang belum pasti mendominasi. 

awalnya tahun ini aku berlagak mebuat resolusi.
ku susun secara hati-hati.
begitu banyak rencana dan action yang siap aku lakukan.
aku mau bekerja sambil menjalankan apa yang akan aku kejar. 

aku begitu obsesif. 
aku suka dengan 'itu'. 
aku selalu ingin seperti teman-temanku yang hebat. 
disegani banyak orang.
ah, bukan karna aku haus pujian. tapi hanya untuk memenuhi hasratku. 
aku mau orang menilai bahwa aku punya sesuatu ,
aku mau orang memandang juga kelebihanku.
bukan hanya cacat dan buruknya aku saja.

...

seperti biasa. setiap pagi aku selalu meminum susu.
susu yang disajikan kali ini berbeda. 
disajikan dengan air panas. 
padahal aku lebih suka susu yang dingin.
tapi yasudahlah aku minum saja, daripada tidak sama sekali.

waktu kerjaku sangat monoton.
secara tidak langsung membuatku sulit berinteraksi dengan lingkunganku.
sulit mencari celah waktu untuk mengejar hasratku.
padahal tadinya aku pikir bisa menjalankan kedua.
ternyata tidak.

terlalu sulit.
ya karna waktu.
itu kendala utama.

lalu harus bagaimana???

*mungkin harus adasalah satu yang kulepaskan. tapi yang mana? 
yang satu kebutuhan yang satu lagi obesesi ?





Sabtu, 26 Februari 2011

14

14


They don’t give you a right
They just giving you a fight
As you hold on to the bright light
Shall He send you the might to night

You’ve been shouting for your right
You are losing all your sight
Hold on to the bright light
His might tonight

Don’t wanna sleep too tight
Don’t wanna give up all my fight
Hold on to the bright light
His might tonight

Black amplifier
Black provocateur
Black amplifier
Black anglo fire

*thanks for inspiration . the s.i.g.i.t - black amplifier 
talent : don'z richie

Selasa, 22 Februari 2011

13

13


tak ada manusia yang ingin mengulang masa lalunya yang buruk.
tak ingin menjadi pribadi yang buruk seperti dulu.
aku yakin semua orang ingin menjadi lebih baik.
menjadi lebih kaya,
menjadi lebih pintar,
menjadi lebih hebat,
atau mungkin menjadi lebih beriman. 

begitu juga aku.

aku yang dulu begitu egois,
selalu merasa diriku paling benar,
banyak bicara,
kasar,
merasa paling hebat, 
merasa orang paling beruntung karna di kelilingi orang-orang yang baik,
bahan 'pencuri'.

tapi pada saat itu aku merasa nyaman,
ketika aku sedang duduk di dalam mall aku asik menggunjing orang-orang di belakangku sambil tertawa-tawa,
bermain kartu bersama teman sambil menghisap shisha sambil berkata kasar, 
aku tak pernah memperdulikan perasaan orang lain, bahkan temanku sendiri. 
kadang aku suka berbicara seadanya pada mereka. mengatakan hal yang buruk tanpa menyaring ucapan.
ahhh... itu buruk sekali. malu aku mengingatnya.

pelan-pelan aku merasakan peringatan dari Tuhan.
aku mulai menyadari dampak apa yang kuperbuat pada saat itu. 
teman-teman yang ku rasa malaikat perlahan aku mulai tidak menyukaiku.
memang tidak berkata secara langsung, tapi aku bisa membaca dari sifatnya.
bukan suudzon, tapi aku hanya menyimpulkan berdasarkan keadaan. 

sampai tiba dimana rasanya aku benar-benar ingin merubah sifat burukku dulu.
aku kapok.
aku sudah tua aku malu. 

pelan-pelan.
aku mulai mengikuti hidup sesuai dengan peraturan Tuhan.
aku merubah cara berpikir dan pandangan tentang hidup. terlebih tentang teman.
aku mencoba berpikir tentang orang yang pernah tersakiti oleh perbuatanku.
aku berusaha berpikir dalam sebuah tindakan, ucapan, dan perbuatan.

tapi kenyataan seakan menjadi peluru untuk mempertahankan prinsipku untuk menjadi lebih baik.
tidak semua orang memandak baik aku yang baru.
tidak semua orang percaya aku ingin menjadi lebih baik.

sekarang aku harus apa?
tiba-tiba aku berpikir untuk melawan dan berbicara dengan ego ku.
tapi tiba-tiba aku teringat akan prinsip yang sedang aku jalani.
prinsip untuk merubah hidupku menjadi lebih.

aku berpikir mungkin ini akibat atas perbuatan yang pernah aku lakukan dulu.
tidak semua orang bisa percaya dengan kemauan hatiku.
berarti aku percuma jika aku melawan.
itu hanya akan menegaskan bahwa aku tidak pernah berubah. tetap sama.

ahh.. aku teringat fotoku tentang hujan sore itu.

dirumah sedang tidak ada siapa-siapa.
begitu hening dan itu indah.
rintihan hujan menyejukan bumi dan jiwa.
aku tak peduli meski petirnya cukup keras sore itu.
aku tetap menikmati titik-titik air yang menempel di kaca, atau tiang-tiang penyangga rumahku. 


*aku berpikir tentang kebisuan. diam. tidak berkata dan berbicara apa-apa.
aku menemukan banyak waran di dalam kebusian.
aku menemukan jawaban & kenyataan

lalu bagaimana jika nanti tak ada satupun orang yang akan mempercayai ,
bahwa aku bersungguh-sungguh memperbaiki diri?

oh iya... aku masih punya Tuhan
ikhlaskan dan ceritkan semuanya saja kepada-Nya.
berdo'a saja.
biarkan saja orang lain menilai apa tentangku. 
toh Tuhan lebih tau.







Senin, 21 Februari 2011

12

12


Muhammad Dikka Rohandi
selamat ulang tahun yang ke-10.
dikka itu adik + talent aa yang paling gampang diatur. mau disuru kaya gimana juga. gratis lagi :P.
pesen aa, dikka udah makin gede, jangan nakal, harus rajin bejalar & sekolah, semoga rajin solatnya , semoga naek kelas (malu agh udah pernah ga naek sekali masa ga naek lagi -______-) 
maaf tahun ini aa cuma bisa kasih ice cream, ga bisa kasih kado macem-macem.
aa, teteh, papa , syatia semua sayang dikka. 
we are a family, like a giant tree.


 *karna orang pertama yang akan mendo'akan ketika kita mati adalah keluraga.

Sabtu, 19 Februari 2011

11

 11

Terlalu mengkotak-kotakan dan membeda-bedakan sesuatu itu tidak menyenangkan menurutku.
karna pada intinya. kita sama-sama membuat sesuatu. 
hanya selera yang membedakan.
atau mungkin bahasa dunianya di sebut pengalaman dan kemampuan.
bukan masing-masing kalangan.

 *waktu mati nanti Tuhan hanya akan menilai amal kita, bukan seberapa banyak skill yang kita punya.






Jumat, 18 Februari 2011

10

10
sepertinya aku sudah siap untuk pergi kembali. 
mungkin.
aku rasa sudah cukup beberapa minggu terakhir aku menangis dan tersenyum berlebihan.
sudah cukup rasanya bahagia sabtu kemarin. atau rabu kemarin :)
bukan berputus asa. tapi karna aku justru tau diriku sendiri seperti apa.
aku tak mau terlalu dalam. 
aku tak mau terlalu berharap.
bahkan sahabatku sendiri berkata aku jangan sampai mengungkapkan.
karna katanya takut merusak semuanya.
karna hanya akan menyakitiku berkali-kali lebih dalam.
memang benar. 
memang begitu.

hihi...
tersenyum tapi bersedih.
tapi yasudahlah.
aku bisa.
aku sanggup. 
aku terbiasa.
bukan sekali atau dua kali aku begini. 
nanti juga ada lagi (yang lain)
datang lagi (yang lain)
lalu...
aku tinggalkan lagi?? 
hihi....

sulit memang menjadi seperti ini.
kebagahagian yang biasanya orang lain rasakan dengan sebuah ciuman.
aku harus puas hanya dengan senyuman. 
yang kutanyakan, sampai kapan Tuhan?

Kamis, 17 Februari 2011

9

9

kemarin...
aku sulit menutup mulutku untuk berhenti tersenyum dan bernyanyi.
sampai aku pulang kerumah. 
 

*aku mau itu mengalir seperti capucino sore itu yang masuk pelan-pelan kedalam pencernaanku.

Senin, 14 Februari 2011

8

8


baru sabtu kemarin aku bisa tersenyum lagi.
setelah lama tidak merasakan kebahagian bertemu seseorang yang bisa membuat diri ini nyaman.
tingkah bodohnya masih sama seperti terakhir kali aku bertemu dengannya.
tapi fisiknya terlihat lebih dewasa sekarang. cara berpikir dan berbicaranya pun berbeda.
perasaan yang dulu aku anggap biasa. hanya untuk sekedar membuat aku tersenyum, sabtu kemarin tiba-tiba saja dirubah secara tak langsung olehnya. bukan hanya senyuman yang ia ciptakan.
tapi hatiku juga yang ia sentuh.
dia memperlakukan aku seakan aku ini bisa diandalkan. dia masih sering bermanja dari sebuah kata-kata 
sampai bahu ku. 
entah apa.
dia pikir aku ini apanya dia. 
yang kutahu dia selalu memanggilku 'Abang'.
aku memang punya adik perempuan yang memanggilku kakak
tapi perasaan ini beda dari kasih sayang yang aku berikan kepada adik perempuanku. 
meski sama-sama menyayangi. tapi kali ini aku beda. aku selalu ingin disentuh olehnya. aku senang jika dia bermanja. bahkan terlintas ingin ku sentuh bibirnya.
ini jatuh cinta. meski aku belum mengungkapkan. 
malam itu rasanya aku benar-benar tak ingin berpisah darinya.
tak ingin aku lepaskan tatapanku sedetik saja darinya. 
seakan aku lupa sedang dalam masalah yang paling sulit aku hadapi. 
aku tak bisa menyembunyikan senyuman kebahagian itu.
sampai dimana aku pulang. 
kali ini aku berharap bukan mimpi.
aku mau ini nyata.
aku mau 'menari' dengan senyuman.

meski belum pasti... 
Tuhan..., aku mau ini nyata. bukan hanya mimpi. kumohon ... 





 *yang aku tahu..emosi itu bisa terjadi pada siapa saja. tidak punya jenis kelamin.

Kamis, 10 Februari 2011

7

7
 

entah apa kesalahan yang sudah aku perbuat. ketika fitnah itu datang tiba-tiba. tuduhan atas tindakan yang TIDAK pernah aku lakukan sama sekali. itu terjadi sesaat setelah aku bertemu dengan orang yang sudah aku tunggu-tunggu seumur hidupku.
22 tahun.
orang yang sangat aku inginkan. yang seperti itu. aku pikir kebahagian itu akan utuh tapi tak lama berselang.  mungkin hanya 3 menit aku merakan senyuman.

aku marah.
aku menjadi tertuduh.
aku terpuruk.
dan berkesan aku bersalah.
padahal aku tak pernah tau masalah itu sama sekali. 

orang yang mengatas namakan namaku untuk kepuasan dan kepentingannya. aku serasa ditampar setelah tersenyum. aku serasa di sentil oleh Tuhan. padahal aku sedang memperbaiki diri di tempat kerjaku yang baru. aku tak mau ada dosa dan kecacatan. tapi kenapa begini??

tekanan terus menerus terjadi. sementara tanggung jawabku bekerja tetap harus berjalan. aku buntu dan bingung. 

aku hanya bisa menyerahan semuanya kepada Tuhan. aku pasrah saja. aku berdo'a mencari jawaban. tanpa sadar aku menyadari bahwa Tuhan sedang berbicara denganku dan Dia memintaku untuk Ikhlas dan sabar.
seperti yang kubilang tadi, aku anggap ini sentilan-Nya. aku terlalu lupa dan mungkin terlalu banyak bicara. dengan masalah ini , Dia memintaku untuk diam dan tidak banyak bicara. cukup berdo'a dan selesaikan masalahnya satu persatu. 

tanpa ayah , keluarga, dan sahabat-sahabat terbaiku aku tak mungkin bisa melalui cobaan yang begitu besar ini. bagiku ini cobaan terberat sepanjang hidup. setelah Ibu meninggal 14 tahun lalu. 

sekarang yang kulakukan hanya berdo'a dan berusaha menyelesaikan masalahnya. aku mau orang yang telah mefitnah aku tertangkap dan diberi ganjaran yang setimpal dengan apa yang telah ia lakukan. aku tak mau dendam. tapi aku mau dia belajar untuk lebih jujur. 


sesungguhnya.. aku hanya berharap ini mimpi buruk saja. aku berharap seseorang datang menamparku untuk bangun dari kepahitan ini. tapi ini kenyataan yang harus dihadapi. meski aku lelah. aku harus bertahan dan melawan untuk kebenaran. karna aku percaya. kebenaran itu masih ada.




*surat untuk yang memfitnahku

Minggu, 06 Februari 2011

6

6

tak pernah benar-benar ada kesempatan dalam hidupku.
dalam segala hal.
cita-cita terasa begitu berat untuk diraih.
entah aku harus pergi atau bertahan. 
kadang aku malu.
kadang aku lelah.

.
.
.




*mungkinkah berakhir happy ending??