Senin, 31 Oktober 2011

38

38

tadinya aku sempat berpikir mungkin aku sudah gila 
satu minggu aku tersenyum hanyut dalam buaiannya 
terpana oleh perhatiannya 
tak peduli dia ada di ujung dunia 
aku terpesona hingga sulit berucap 
bahkan kata cinta 

sempat ingin bertanya, tapi aku memilih bungkam 
karena terlalu percaya diri

padahal aku ini siapa? 
aku tak berbakat dalam hal cinta (biasany) 

tadinya aku kira sudah saatnya aku 'sempurna'
tanpa harus bertanya kepadanya 

ahhh, tapi tidak!!!
ada rasa penasaran 
aku haru bertanya! 



dan ternyata.........






tidak...


atau mungkin belum (berusaha menghibur diri sendiri) 



tidak! dia tidak bisa!


ahh... Belum ! mungkin belum bisa 
(berusaha menghibur diri sendiri-lagi) 

kecewa? 
naif jika aku katakan tidak.

sudah malam, 
hanya satu yang tak tidur dan tak pernah tidur 
Tuhan 

kataku bertanya,
"Tuhan, mengapa hanya 1 minggu batas aku tersenyum?" 

lalu aku mengeluh 
"padahal aku mau selamanya bersamanya Tuhan ... "

aku menambahkan,
"mengapa aku sulit merasakan 'warna'? bahkan aku bukan abu-abu. aku ini pudar Tuhan? padahal aku ini nyata!" 




*mengapa engkau datang bila untuk pergi ?
kau buat aku senang lalu kau sakiti !


Minggu, 23 Oktober 2011

37

37

aku bukan menutupi 
tapi aku juga bukan takut untuk berbicara
aku hanya berusaha membuat itu seperti biasa 
bukan kesalahan 
aku berusaha membuat itu sama 
bukan penis ataupun vagina

biasa saja
bukan 7 keajaiban dunia
atau sirkus di taman ria


Minggu, 04 September 2011

36

lebaran kemarin 
...
alhamdulillah lebaran kali ini bisa sedikit memberikan lebih lagi untuk keluarga. 
tercapai ingin memakai baju sepadan dengan ayah dan adik-adiku. 
meski tanpa campur tangan ibu.
opor ayam, keputap, dan semur berhasil kami buat.

minal aidzin walfa idzin.
mohon maaf lahir batin 
 ^^ 

*muka bapa sok imut ahh -__- 

Senin, 15 Agustus 2011

35

35

(bukan terlalu percaya diri) 
aku juga mampu. 
tapi orang - orang itu. 
terlalu sibuk menilai pribadiku.
daripada fotoku. 

anggap saja hidup itu bukan sebuah pilihan.
tapi pemberian Tuhan.
aku syukuri saja. 
bukan hak kalian menilai aku bagaimana.
tapi kewajiban kalian menerima aku apa adanya.
...
*belakangan banyak yang menciptakan tanda tanya.
seakan menggonggong dan berbisik , 
'ragukan aku sebagai temanmu'



Rabu, 06 Juli 2011

34

34

Mereka memang pantas mendapatkan itu.
terlalu baik jika aku menyebut mereka jahat.
mereka lebih dari itu.
percuma jika pintar tapi sulit menghargai orang lain.
apalagi baik tapi pandang bulu.
sebut saja mereka RENDAHAN
pengemis saja jauh lebih tinggi derajatnya.




*
bukan luapan kemarahan
tapi lebih kekecewaan penuh terhadap mereka
melebihi rasa sakit hati

Jumat, 17 Juni 2011

33

33

silent day 


tadinya aku sempat berfikir bahwa Tuhan telah menjawab semua do'a 
aku juga sempat menyatakan, bahwa mungkin sudah tiba saatnya 
sempat tersenyum puas.
tanda merah disekujur leher dan dadaku.
kusangka itu sebuah tanda jadi.
karena dia sudah bertanya keseriusan .
terlalu meyakinkan.
aku termakan. 
memang masih gantung.
tepatnya menjadi gantung.
tidak pasti. 
masih ada keraguan didirinya.
atau mungkin tercipta keraguan?
aku tak tahu.
yang jelas, aku tak pernah ragu. 
sudah terlalu lama sendiri.
bahkan hampir seumur hidupku.
tak peduli siapa.
aku tak butuh ragu.
hanya disayangi. 
aku tak butuh pizza, susu beruang, atau sebungkus rokok 
cukup dikasihi 


tentang silent day, 
lebih baik. daripada aku berbicara tapi tak didengar.




Kamis, 02 Juni 2011

32


32 semangat. pagi itu aku bergegas untuk bekerja, berkemeja rapi lengkap dengan celana yang baru saja selesai disetrika. dika dan syatia juga begitu. kemeja putih dan bawahan merah. ayah diam. mungkin bingung. sedang tak ada uang. aku ikut bingung, karna hanya punya 4ribu rupiah untuk ongkos pulang dan pergi ku bekerja. dika dan syatia diam. bingung. mereka ingin berangkat ke sekolah. pakaian mereka juga sudah rapi dan lengkap. sejenak aku berpikir. 1 menit. aku membuat keputusan. aku bagi separuh uangku untuk mereka. 1 orang seribu rupiah. untuk ongkos dan jajan. merekapun pergi dengan senyuman. akupun pergi bekerja dengan kelegaan. meskipun aku masih bingung bagaimana caranya aku sampai kerumah pulang kerja nanti. tak sempat aku memikirkan dengan apa perutku diisi siang nanti. bahkan untuk 1 batang roko. tak terlintas. tapi pagi itu aku pergi dengan senyuman. 1 lagi yang aku pelajari pagi itu, tentang semangat dan ikhlas. tentang seberapa ingin adik-adikku pergi belajar dan aku ingin bekerja. berusaha. mensyukuri keadaan. bukan tentang malu atau harga diri. ketika nantinya aku harus berkata 'tolong' pada orang lain. tak peduli apa yang akan dikatakan orang nanti. karna aku yakin, kebaikan, kesungguhan, dan kesabaran itu akan menjadi hasil. walaupun aku tak pernah tahu kapan itu akan terjadi.