41-Baru

41

Baru

1 sampai 40 aku tak pernah memberikan judul pada setiap tulisan 

aku membebaskan semua orang yang membaca (jika ada) memberi judul sesuka hati 

***

baru (juga) 

bertemu orang itu, 

aku sebut lensa 

seperti membukakan kejelasan dalam setiap pandangan yang buram 

terang rasanya bertemu dengannya

tak ada yang lebih indah ketika rasa bersemangat ketika 'itu' kembali 

mengacak-acak kebiruan hati

seperti baru

memberikan aku kesabaran dan rem super cakram untuk menahan segalanya agar tak terlalu cepat

aku nikmati saja

sejauh itu sebuah senyuman darinya untukku 

lensa

40

40 

Sempat terpikir kekasih adalah segalanya

Sempat memuja (berlebihan) tentang pelukan dan kecupan yang diantarkan kekasih

Merana jika tak bersamanya

Memang (pernah)

Mungkin masih

Entahlah

Berbeda memang jika bersama sahabat

Memang tak ada kecupan atau belai manja

Tapi penuh kehangatan

Kadang tertawa lepas, kadang menangis bersama

Aku terlalu sepi

Kadang sulit menerima mereka bisa saja pergi untuk orang lain

Tapi kadang ego bisa dibunuh

Sisakan sedikit senyuman untuk mereka yang sedikit melupakan keberadaanku

Demi Tuhan aku ikut bahagia

Aku takkan mengutuk ataupun menutup telinga,

(bukan sebuah do’a)

Jika suatu saat mereka kembali kepadaku dalam tangis

 ***

Aku tak menyebut diriku yang terbaik dalam lingkaran sahabat

Tapi aku berusaha 

39

20 11 2011 

23 

(sudah lewat) 

aku sudah hidup lebih dari 8395 hari 

lebih dari 201480 jam 

bahkann melebihi 12088800 menit 

aku berharap bukan hanya berat badan dan usiaku saja yang bertambah 

tapi juga rizki, kesehatan, dan jodoh yang terbaik. 

berkahi aku juga orang-orang terbaik dalam kehidupanku ya Allah.

*terima kasih 

papa, esta, dikka, syatia, umi, a uwil, adis, dona, nikki, icha, ridwan, fauzan, naynia, mbak dinda, mbak put, uwa cicih, lana, alies, anggi, beng-beng, egi, bu uyenk, indra kurniawan, zaki chandra, aima farhana, dedeh wulandari, dena, papau, petrus, mas djati, hesti, arga, nitha, iqbal, teh lisna, lia, erlan, mas hengky, wildan.

38

38

tadinya aku sempat berpikir mungkin aku sudah gila 

satu minggu aku tersenyum hanyut dalam buaiannya 

terpana oleh perhatiannya 

tak peduli dia ada di ujung dunia 

aku terpesona hingga sulit berucap 

bahkan kata cinta 

sempat ingin bertanya, tapi aku memilih bungkam 

karena terlalu percaya diri

padahal aku ini siapa? 

aku tak berbakat dalam hal cinta (biasany) 

tadinya aku kira sudah saatnya aku 'sempurna'

tanpa harus bertanya kepadanya 

ahhh, tapi tidak!!!

ada rasa penasaran 

aku haru bertanya! 

dan ternyata.........

tidak...

atau mungkin belum (berusaha menghibur diri sendiri) 

tidak! dia tidak bisa!

ahh... Belum ! mungkin belum bisa 

(berusaha menghibur diri sendiri-lagi) 

kecewa? 

naif jika aku katakan tidak.

sudah malam, 

hanya satu yang tak tidur dan tak pernah tidur 

Tuhan 

kataku bertanya,

"Tuhan, mengapa hanya 1 minggu batas aku tersenyum?" 

lalu aku mengeluh 

"padahal aku mau selamanya bersamanya Tuhan ... "

aku menambahkan,

"mengapa aku sulit merasakan 'warna'? bahkan aku bukan abu-abu. aku ini pudar Tuhan? padahal aku ini nyata!" 

*mengapa engkau datang bila untuk pergi ?

kau buat aku senang lalu kau sakiti !

37

37

aku bukan menutupi 

tapi aku juga bukan takut untuk berbicara

aku hanya berusaha membuat itu seperti biasa 

bukan kesalahan 

aku berusaha membuat itu sama 

bukan penis ataupun vagina

biasa saja

bukan 7 keajaiban dunia

atau sirkus di taman ria

36

lebaran kemarin 

...

alhamdulillah lebaran kali ini bisa sedikit memberikan lebih lagi untuk keluarga. 

tercapai ingin memakai baju sepadan dengan ayah dan adik-adiku. 

meski tanpa campur tangan ibu.

opor ayam, keputap, dan semur berhasil kami buat.

minal aidzin walfa idzin.

mohon maaf lahir batin 

 ^^ 

*muka bapa sok imut ahh -__- 

35

35

(bukan terlalu percaya diri) 

aku juga mampu. 

tapi orang - orang itu. 

terlalu sibuk menilai pribadiku.

daripada fotoku. 

anggap saja hidup itu bukan sebuah pilihan.

tapi pemberian Tuhan.

aku syukuri saja. 

bukan hak kalian menilai aku bagaimana.

tapi kewajiban kalian menerima aku apa adanya.

...

*belakangan banyak yang menciptakan tanda tanya.

seakan menggonggong dan berbisik , 

'ragukan aku sebagai temanmu'

34

34

Mereka memang pantas mendapatkan itu.

terlalu baik jika aku menyebut mereka jahat.

mereka lebih dari itu.

percuma jika pintar tapi sulit menghargai orang lain.

apalagi baik tapi pandang bulu.

sebut saja mereka RENDAHAN

pengemis saja jauh lebih tinggi derajatnya.

*

bukan luapan kemarahan

tapi lebih kekecewaan penuh terhadap mereka

melebihi rasa sakit hati

33

33

silent day 

tadinya aku sempat berfikir bahwa Tuhan telah menjawab semua do'a 

aku juga sempat menyatakan, bahwa mungkin sudah tiba saatnya 

sempat tersenyum puas.

tanda merah disekujur leher dan dadaku.

kusangka itu sebuah tanda jadi.

karena dia sudah bertanya keseriusan .

terlalu meyakinkan.

aku termakan. 

memang masih gantung.

tepatnya menjadi gantung.

tidak pasti. 

masih ada keraguan didirinya.

atau mungkin tercipta keraguan?

aku tak tahu.

yang jelas, aku tak pernah ragu. 

sudah terlalu lama sendiri.

bahkan hampir seumur hidupku.

tak peduli siapa.

aku tak butuh ragu.

hanya disayangi. 

aku tak butuh pizza, susu beruang, atau sebungkus rokok 

cukup dikasihi 

tentang silent day, 

lebih baik. daripada aku berbicara tapi tak didengar.

32

32 semangat. pagi itu aku bergegas untuk bekerja, berkemeja rapi lengkap dengan celana yang baru saja selesai disetrika. dika dan syatia juga begitu. kemeja putih dan bawahan merah. ayah diam. mungkin bingung. sedang tak ada uang. aku ikut bingung, karna hanya punya 4ribu rupiah untuk ongkos pulang dan pergi ku bekerja. dika dan syatia diam. bingung. mereka ingin berangkat ke sekolah. pakaian mereka juga sudah rapi dan lengkap. sejenak aku berpikir. 1 menit. aku membuat keputusan. aku bagi separuh uangku untuk mereka. 1 orang seribu rupiah. untuk ongkos dan jajan. merekapun pergi dengan senyuman. akupun pergi bekerja dengan kelegaan. meskipun aku masih bingung bagaimana caranya aku sampai kerumah pulang kerja nanti. tak sempat aku memikirkan dengan apa perutku diisi siang nanti. bahkan untuk 1 batang roko. tak terlintas. tapi pagi itu aku pergi dengan senyuman. 1 lagi yang aku pelajari pagi itu, tentang semangat dan ikhlas. tentang seberapa ingin adik-adikku pergi belajar dan aku ingin bekerja. berusaha. mensyukuri keadaan. bukan tentang malu atau harga diri. ketika nantinya aku harus berkata 'tolong' pada orang lain. tak peduli apa yang akan dikatakan orang nanti. karna aku yakin, kebaikan, kesungguhan, dan kesabaran itu akan menjadi hasil. walaupun aku tak pernah tahu kapan itu akan terjadi. 

31

31

 

For you, there’ll be no more crying,
For you, the sun will be shining,
And I feel that when I’m with you,
It’s alright, I know it’s right

To you, I’ll give the world
To you, I’ll never be cold
‘Cause I feel that when I’m with you,
It’s alright, I know it’s right.

And I wish you all the love in the world,
But most of all, I wish it from myself.

And the songbirds are singing,
Like they know the score,
And I love you, I love you, I love you,
Like never before.

30

30

malam minggu kemarin itu special.

entah mengapa aku tidak merasakan apa-apa.

padahal hampir 6 tahun terakhir aku begitu menginginkannya.

begitu mencari dan bahkan hampir mengemis untuk mendapatkannya.

tapi rasanya hambar dan aku tidak menikmati.

meski sentuhan itu kurasakan. 

kecupan itu kubalas.

dan desahan itu terdengar jelas di setiap napasku dan napasnya.

tapi aneh.

ketika sudah berpisah.

aku justru rindu dia.

rindu desahannya.

rindu wangi tubuhnya

rindu saat dia tepat meredupkan matanya diwajahku.

rindu dekapannya.

dan rindu kelaminnya.

rasanya ingin menyentuhnya lagi.

dan takkan ku lepaskan.

untuk kali ini.

29

29

entah itu pura-pura buta

atau pura-pura tuli.

mereka tidak peduli.

28

28

Sulit untuk berpura - pura tidak peduli. 

sulit untuk berpura - pura tuli.

menutup kuping dari segala masalah.

sulit untuk pura - pura buta.

memalingkan muka dan menjauh dari kenyataan.

sulit membuang malu, menebalkan wajah demi menyelamatkan kenyataan.

selalu mencoba melangkah ,

meski seharusnya berlari.

selalu berharap , padahal tidak pasti.

kadang bergairah, meski tidak ada yang melayani.

meludah tapi malah diludahi! 

huh.

tersenyum tapi berair mata.

tertawa tapi berteriak.

bermimpi tapi tak pernah terjadi.

mecari materi tapi hanya menghasilkan taik.

berbicara tapi mereka tak peduli.

...

ada melodi tapi sunyi.

burung bernyanyi tapi sepi.

berkaca tapi tidak nyata. 

buram.

berfantasi dengan origami.

karna sunyi.

karna aku tidak tau harus pada siapa aku berdiskusi.

selain dengan Tuhan dan Origami 

***

27

27

aku spesial.

aku ini luar biasa.

aku hebat dan mampu melakukan apa saja. 

aku kuat dan mampu bertahan dalam segala cobaan hidup.

meski bukan dengan materi,

aku mampu menolong orang dengan ketulusan.

aku tersenyun dengan hati, bukan hanya dengan bibir.

meski belum 100% pasti. 

aku melangkah dengan keyakinan penuh.

bahwa suatu saat aku pasti mampu.

aku tidak pura-pura buta dan tuli,

ketika orang mencibirku dengan cacian.

aku bangga dengan apa yang aku miliki saat ini.

meski banyak yang berkata aku tidak sempurna.

karena aku yakin , 

bahwa sesungguhnya ciptaan Tuhan itu pasti sempurna 

aku tidak putus asa,

ketika tidak ada yang mencintaiku dengan sepenuh hati. 

justru aku terbiasa,

Tuhan mau aku menjadi super sabar dalam menunggu orang yang pantas mencintaiku.

dan percaya saja, bahwa Ia sedang memilihkan yang paling baik untuk ku. 

ya, 

tugasku saat ini hanya tetap berusaha dan berdo'a. 

*terdengar terlalu percaya diri.

tapi singkat saja,

menurutku yang bisa memotifasi seseorang itu

hanya dirinya sendiri.

karna hidupku miliku sendiri. 

bukan orang lain.

percaya saja.

yakin saja kalau dirimu juga hebat dan sempurna.

26

26

aneh

belakangan orang-orang lupa cara merasa bersalah.

lupa cara meminta maaf.

bahkan lupa cara menghargai orang lain.

dunia sudah aneh.

dianggap remeh.

saling menyikut

saling membunuh

saling merendahkan

lalu , dimana saling menghargai?

*cari itu!

25

25

aku berandai andai dengan masa depan.

waktu aku terlalu banyak berbicara kepada orang apa saja yang akan aku kerjakan nanti.

ya, belum pasti. masih buram. 

meski sudah aku rencanakan , tapi lebih sering terlewatkan.

hihi.

tidak sulit ketika membuat sebuah rencana. ataupun berkonsep.

sambil buang air besar ataupun sambil berciuman juga aku bisa.

ah ... tapi yang sulit itu adalah ketika aku harus mengejar-ngejar semuanya. 

semua rencana yang harus aku buat. semua konsep. se mu a nya! 

*kadang malu.

mungkin orang-orang yang mendengarkan akan tertawa melihat aku mati-matian mengejar segalanya.

24

24

seperti malaikat juga tau.

kali ini hampir habis sudah dayaku membuktikan cinta ke kamu.

sebenarnya aku tak ingin jawaban.

karna bagiku cinta itu hanya butuh kenyamanan.

jika kamu tidak memberikan sebuah jawaban pasti, aku tidak pernah bermasalah.

asal kamu bisa nyaman seperti sebelumnya denganku.

seperti dulu

bersandar dan saling menyentuh. meski tidak pernah ada ungkapan hati. 

sedikit penyesalan karna aku berusaha mempertegas sebuah  hubungan.

tapi aku tidak merasa salah. karna aku hanya jujur. 

kosong.

seperti sulit memikirkan hal lain selain kamu.

*aku bukan kuman yang berinfeksi.

tak selayaknya aku kau perlakukan seperti ini.

:(